TUGAS MAKALAH FIQIH
Guru:Apoah
s.pd
· AGUNG AR ROSIIYD
KEMENTERIAN AGAMA
MANPK MAN 2 MATARAM
Tahun pelajaran 2017/2018
DAFTAR ISI
Daftar
isi…………………………………………………........................................
Bab I
pendahuluan
A.
latar belakang……………………………..........................................
B.
Rumusan masalah………………………..................................................
C.
Tujuan penulisan……………………............................................
D.
Metode penulisan………………………………………………….
Bab II pembahasan
A.
Pengertian Pasar modern
……………..........................................................
B.
Pengertian Pasar tradisional
………………………......................................
C.
Perbedaan transaksi dalam pasar modern dan pasar tradisional…………
D.
Pemaparan gambar......................................................................................
Bab III penutup
A.
kesimpulan………………….........................................................................
B. Daftar
pustaka…………………………......................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Proses perekonomian
masyarakat sebagian besar ditopang dalam sebuah proses jual beli dan hal ini
terjadi dalam suatu pasar-pasar tradisional. namun pada masa sekarang ini pasar
tradisional seringkali dalam proses jual beli lebih cenderung berkurang jika
dibandingkan pada masa dimana belum dibukanya pasar-pasar modern atau
supermarket dan minimarket yang cenderung mematikan proses perekonomian pasar
tradisional. Tentunya perbandingan ini dipengaruhi karena fasilitas pelayanan
dan tempat lebih nyaman dan dijamin ketertibannya jika dibandingkan berbelanja
di pasar tradisional yang cenderung panas, berdesak-desakan dan tempat atau
lokasi yang kurang memadai.
Namun perubahan ini
terjadi ditambah semakin berkembangnya pembangunan minimarket dan pasar modern
yang ada yang memberikan fasilitas kenyamanan dalam diri masyarakat maka hal
ini berdampak negatif pula terhadap perekonomian masyarakat khususnya
masyarakat yang ekonomi rendah yang mendapat penghidupan dari penjualan hasil
dagangnya yang tidak terlalu banyak. hal ini dapat terlihat jelas bagaimana
proses pembangunan yang memang memberikan suatu kenyamanan dan fasilitas yang
memadai cenderung merugikan banyak pihak. persoalan ini harus terdapat
penyelesaian yang akan menguntungkan banyak pihak.
Dalam menghadapi
persaingan pasar-pasar modern dalam era globalisasi saat ini setiap pasar-pasar
tradisional dituntut untuk dapat bersaing dengan pasar-pasar modern yang
berkembang bak jamur di musim hujan. Pada prinsipnya, perusahaan retail tidak
akan terlepas dengan permasalahan seberapa besar kemampuan perusahaan retail
dalam memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk beroperasi dan
mengembangkan usahanya. Sumber dana perusahaan retail dapat diperoleh dari
sumber dana internal dan eksternal perusahaan. Sumber dana internal artinya
dana yang diperoleh dari hasil kegiatan operasi perusahaan, yang terdiri atas
laba. Sedangkan sumber dana eksternal merupakan sumber dana yang berasal dari
luar perusahaan, yang terdiri dari hutang (pinjaman) dan modal sendiri. Berbeda
dengan pasar tradisional yang masih morat-marit dalam pengelolaan dana. maka
dari itu kebijakan-kebijakan pemerintah haruslah saling menguntungkan anatara
berbagai pihak terkait. dan juga dapat menjadi solusi terbaik dalam
perkembangan dan penyejeteraan dalam masyarakat.
B.
Rumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang
dan identifikasi masalah di atas, maka kami dapat mengambil perumusan masalah
sebagai berikut:
1.
Apakah pengertian dari pasar modern?
2.
Apakah pengertian dari pasar tradisional?
3.
Apakah perbedaan transaksi dalam
pasar modern dan pasar tradisional?
C.
Tujuan
penulisan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk
dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi kita dalam memahami
islam. Secara terperinci tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengertian pasar modern
2. Mengetahui pengertian pasar tradisional
3.
Mengetahui perbedaan transaksi dalam pasar modern dan pasar tradisional
D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah
analisis deskriptif serta observasi dan pengambilan data-data dari berbagai
sumber di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Apa itu pasar modern?
Pasar
modern adalah pasar pasar yang bersifat modern yang dimana barang dagangannya
diperjual belikan dengan harga yang pas sehingga tidak ada aktivitas tawar
menawar dan dengan layanan yang baik. Keunggulan pasar ini yaitu tempatnya
bersih dan nyaman, pasar modern tidak hanya menjual kebutuhan sandang dan
pangan saja, pasar tersebut juga menjual kebutuhan pokok dan sebagian besar
barang dagangan yang dijualnya memiliki kualitas yang baik. Contoh tempat
berlangsungnya pasar ini adalah di mall, plaza, swalayan dan tempat-tempat
berbelanja lainnya, tentunya tempatnya bersih dan nyaman.
Definisi
pasar modern yang lain adalah pasar ini penjual dan konsumen tidak melakukan
transakasi secara langsung, melainkan konsumen melihat label harga yang sudah
tertera pada barang, pasar ini berada dalam ruangan dan juga pelayanannya
dilakukan secara swalayan atau bisa juga dilayani oleh pramuniaga. Barang yang
dijual umumnya memiliki kualitas yang baik.
gambar 1.1 pasar modern
Salah satu contoh pasar modern
adalah super market.
1.
Ciri-ciri pasar modern dan syarat-syarat pasar
Berikut
ini ciri dari pasar modern diantaranya seperti:
- Tidak bisa tawar-menawar harga.
- Harga sudah tertera di barang yang
dijual dan umumnya diberi barcode.
- Barang yang dijual
beranekaragam dan biasanya memiliki kualitas yang baik.
- Berada dalam bangunan atau
ruangan dan pelayanannya dilakukan sendiri (swalayan).
- Layanan yang baik dan biasanya
memuaskan.
- Tempatnya bersih dan nyaman,
ruangan ber-AC.
- Tata tempat yang rapi supaya
konsumen atau pembeli dapat dengan mudah menemukan barang yang akan di
belinya.
- Pembayarannya dilakukan dengan
membawa barang ke Kasir dan tentunya tidak ada tawar-menawar lagi.
2. Dan berikut ini syarat-syarat pasar
Syarat-syarat
terbentuknya pasar, diantaranya sebagaimana di bawah ini:
·
Adanya
penjual dan adanya pembeli
·
Adanya
barang atau jasa yang akan diperjualbelikan.
·
Terjadinya
kesepakatan harga dan transaksi, antara penjual dan pembeli.
Demikian
artikel tentang pengertian pasar modern, dan semoga artikel kali ini
dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan atau wawasan kamu yang sudah
membacanya dan memahaminya…
B.
Apa itu pasar tradisional?
Pasar
tradisional adalah pasar yang pelaksanaannya bersifat tradisional tempat
bertemunya penjual pembeli, terjadinya kesepakatan harga dan terjadinya
transaksi setelah melalui proses tawar-menawar harga. Biasanya pasar
tradisional umumnya menyediakan berbagai macam bahan pokok keperluan rumah
tangga, dan pasar ini biasanya berlokasi di tempat yang terbuka.
Bangunan
di pasar ini berbentuk toko dan kios. Toko semi permanen umumnya digunakan
untuk berjualan aneka kue, pakaian, dan barang atau perabotan lainnya. Adapun
los-nya yang digunakan untuk berjualan buah-buahan, sayuran, ikan, daging dan
sebagainya. Penerangan di pasar tradisional secukupnya, dan tidak ber-AC.
Kebersihan juga kadang kurang terjaga, seperti sampah banyak berserakan dan
bertumpukan sehingga sering menimbulkan bau. Akibatnya jika turun hujan, akan
becek dan kotor. Tapi semakin kesini kebersihan di pasar tradisional mulai di
tingkatkan, bahkan sekarang ada pasar tradisional yang rapi dan bersih sehingga
nyaman untuk dikunjungi. .
gambar 1.2 pasar tradisional
Apa yang dimaksud dengan asar tradisional?
1.
Ciri-ciri pasar tradisional
Berikut
ini ciri dari pasar tradisional:
- Proses jual beli barang dll.
melalui proses tawar menawar harga.
- Barang yang dijual umumnya
keperluan memasak,dapur dan rumah tangga.
- Harga barang yang di
perjualbelikan relatif murah dan terjangkau.
- Area pasar tradisional biasanya
di tempat yang terbuka.
2.
Lalu inilah syarat-syarat pasar
Berikut
ini syarat dari pasar atau terbentuknya pasar, dapat kamu baca di bawah ini;
- Adanya penjual dan pembeli.
- Adanya barang yang di jual-belikan.
- Terjadinya kesepakatan harga
dan transaksi.
Itulah
artikel yang membahas tentang pengertian pasar tradisional, dan semoga
artikel ini dapat bermanfaat…
Secara sederhana, definisi pasar selalu dibatasi oleh anggapan yang
menyatakan antara oembeli dan pejual harus bertemu secara langsung untuk
mengadakan interaksi jual beli. Namun, pengertian tersebut tidaklah sepenuhnya
benar karena seiring kemajuan teknologi, internet, atau malah hanya dengan
surat. Pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung, mereka dapat saja
berada di tempat yang berbeda atau berjauhan. Artinya, dalam proses pembentukan
pasar, hanya dibutuhkan adanya penjual, pembeli, dan barang yang
diperjualbelikan serta adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli. Contoh
pasar yaitu pasar tradisional dan pasar modern.Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar yang terjadi. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan dan perkampungan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Sisi negatif dari pasar tradisional adalah keadaannya yang cenderung kotor dan kumuh sehingga banyak orang yang segan berbelanja disana. Beberapa pasar tradisional yang “legendaris” antara lain adalah pasar Beringharjo di Jogja, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi “serangan” dari pasar modern.
Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama, seperti piring, gelas, pisau, kipas, dan lain-lain. Berbeda dengan pasar tradisional yg identik dengan lingkungannya yang kotor, pasar modern justru kebalikannya. Maka dari itu, masyarakat sekarang cenderung memilih pasar modern sebagai tempat belanja guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan, hypermarket, supermarket, dan minimarket.
Di Indonesia pangsa pasar dan kinerja usaha pasar
tradisional menurun, sementara pada saat yang sama pasar modern mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Kontribusi pasar tradisional sekitar 69,9% pada
tahun 2004, menurun dari tahun sebelumnya (2003) sekitar 73,7%. Kondisi
sebaliknya terjadi pada Supermarket dan Hypermarket, kontribusi mereka kian
hari kian besar. Pada tahun 2003 kontribusi pasar modern sebesar 26,3 % mengalami
kenaikan pada tahun berikutnya, 2004 menjadi 30,1% (Anonimous, 2007).
Tabel: Kontribusi pasar tradisional dan pasar modern dalam
memenuhi kebutuhan pasar:
Sumber: Penelitian Lembaga AC.Nielsen (2007)
Menurunnya kinerja pasar tradisional selain disebabkan oleh
adanya pasar modern, penurunannya justru lebih disebabkan oleh lemahnya daya
saing para peritel tradisional (Harmanto, 2007). Kondisi pasar tradisional pada
umumnya memprihatinkan. Banyak pasar tradisional yang tidak terawat sehingga
dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan oleh pasar modern kini pasar
tradisional terancam oleh keberadaan pasar modern. Ekapribadi (2007)
menambahkan bahwa mengenai kelemahan yang dimiliki pasar tradisional. Kelemahan
tersebut telah menjadi karakter dasar yang sangat sulit di ubah. Faktor desain
dan tampilan pasar, atmosfir, tata ruang, tata letak, keragaman dan kualitas
barang, promosi pengeluaran, jam operasional pasar yang terbatas, serta
optimalisasi pemanfaatan ruang jual merupakan kelemahan terbesar pasar
tradisional dalam menghadapi persaingan dengan pasar modern.
Faktor lain yang juga menjadi penyebab kurang berkembangnya
pasar tradisional adalah minimnya daya dukung karakteristik pedagang
tradisional, yakni strategi perencanaan yang kurang baik, terbatasnya akses
permodalan yang disebabkan jaminan (collateral) yang tidak mencukupi,
tidak adanya skala ekonomi (economies of scale), tidak ada jalinan kerja
sama dengan pemasok besar, buruknya manajemen pengadaan, dan ketidakmampuan
untuk menyesuaikan dengan keinginan konsumen (Wiboonpongse dan Sriboonchitta
2006). Hal ini diperkuat dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Paesoro
(2007) menunjukkan bahwa penyebab utama kalah bersaingnya pasar tradisional
dengan supermarket adalah lemahnya manajemen dan buruknya infrastruktur pasar
tradisional, bukan semata-mata karena keberadaan supermarket. Supermarket
sebenarnya mengambil keuntungan dari kondisi buruk yang ada di pasar
tradisional.
Diantara berbagai kelemahan yang telah disebutkaan diatas,
pasar tradisional juga memiliki beberapa potensi kekuatan, terutama kekuatan
sosio emosional yang tidak dimiliki oleh pasar Modern. Kekuatan pasar
tradisional dapat dilihat dari beberapa aspek . Aspek-aspek tersebut
diantaranya harganya yang relatif lebih murah dan bisa ditawar, dekat dengan
pemukiman, dan memberikan banyak pilihan produk segar. Kelebihan lainnya adalah
pengalaman berbelanja memegang langsung produk yang umumnya masih sangat segar.
Akan tetapi dengan adanya hal tersebut bukan berarti pasar tradisional bukan
tanpa kelemahan. Selama ini justru pasar tradisional lebih dikenal memiliki
banyak kelemahan, antara lain kesan bahwa pasar terlihat becek, kotor, bau, dan
terlalu padat lalu lintas pembelinya. Ditambah lagi ancaman bahwa keadaan
sosial masyarakat yang berubah, dimana wanita diperkotaan umumnya berkarier
sehingga hampir tidak mempunyai waktu untuk berbelanja ke pasar tradisional
(Esther dan Dikdik, 2003).
Perubahan gaya hidup konsumen dalam perilaku membeli barang
ritel diantaranya dipengaruhi oleh kemudahan dan penjaminan mutu dari
pasar modern, diantaranya: Pertama melalui skala ekonominya, pasar
modern dapat menjual lebih banyak produk yang lebih berkualitas dengan harga
yang lebih murah. Kedua, informasi daftar harga setiap barang
tersedia dan dengan mudah diakses publik. Ketiga, pasar modern
menyediakan lingkungan berbelanja yang lebih nyaman dan bersih, dengan jam buka
yang lebih panjang, dan menawarkan aneka pilihan pembayaran seperti kartu
kredit untuk peralatan rumah tangga berukuran besar. Keempat, produk
yang di jual dipasar modern, seperti bahan pangan, telah melalui pengawasan
mutu dan tidak akan dijual bila telah kadaluwarsa (Setiadi N, 2003).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh SMERU (Suryadarma
et al, 2007), mereka melakukan berbagai strategi harga seperti strategi limit
harga, strategi pemangsaan lewat pemangkasan harga (predatory
pricing), dan diskriminasi harga antar waktu (inter-temporal price
discrimination). Misalnya memberikan diskon harga pada akhir minggu dan pada
waktu tertentu. Sedangkan strategi nonharga antara lain dalam bentuk iklan,
membuka gerai lebih lama, khususnya pada akhir
minggu, bundling/tying(pembelian secara gabungan), dan parkir gratis.
Survei yang dilakukan AC Nielsen (Agustus 2004) menunjukan.
meski jumlah pasar tradisonal di Indonesia mencapai 1,7 juta unit atau
mengambil porsi 73 persen dari keseluruhan pasar yang ada, namun laju
pertumbuhan pasar modern ternyata jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pasar
tradisonal. Yang tergolong ke dalam pasar modern ini adalah hipermarket,
supermarket, minimarket, dan departemen store. Pertumbuhan pasar tradisional
hanya mencapai 5 persen per tahun. Sedangkan pasar modern mencapai 16 persen.
Secara lebih rinci disebutkan bahwa mini market mempunyai pangsa pasar sebesar
5 persen dengan laju pertumbuhan sebesar 15 persen. Pangsa pasar supermarket
mencapai 17 persen dengan tingkat pertumbuhan 7 persen. Adapun hipermarket,
dengan pangsa pasar 5 persen laju pertumbuhaannya mampu melejit hingga 25
persen per tahun. Jadi tingkat pertumbuhan pasar modern rata-rata adalah 16
persen setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan, pertumbuhan pasar modern di
Indonesia, Lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa sulitnya pasar tradisional
bersaing menghadapi pasar modern disebabkan oleh beberapa hal, antara lain,
Pertama, kondisi fisik pasar tradisional secara umum tertinggal dibandingkan
pasar modern yang bersih dan nyaman, sehingga konsumen lebih tertarik untuk
berbelanja di pasar modern. Kedua, pasar modern berlokasi tidak jauh (kurang
dari 10 km) dari lokasi pasar tradisional, mengakibatkan semakin banyak
konsumen yang beralih ke pasar modern. Ketiga, dengan kekuatan modal, anak
perusahaan atau cabang-cabang hypermarket atau supermarket kini mudah diakses
warga hingga tingkat kelurahan atau permukiman, sedangkan para pedagang di
pasar tradisional adalah pengusaha mikro. Di samping itu, pendirian
cabang-cabang itu berbasis waralaba atau sistem sewa, sehingga orang bebas
membeli lisensinya ataupun menyewa tempat. Keempat, belum adanya peraturan pemerintah
yang spesifik mengatur mengenai pendirian pasar modern.
C.
Perbedaan transaksi Pasar Modern Dan Pasar Tradisional
Memang tidak bisa
dipungkiri bahwa keberadaan pasar modern dewasa ini sudah menjadi tuntutan dan
konsekuensi dari gaya hidup modern yang berkembang di masyarakat kita. Tidak
hanya di kota metropolitan tetapi sudah merambah di kota kecil di tanah air,
sangat mudah menjumpai mini market, supermarket bahkan hypermart di sekiatar
tempat tinggal kita. Tempat-tempat tersebut menjanjikan tempat belanja yang
nyaman dengan harga yang tidak kalah menariknya.
Namun demikian, pasar
tradisional ternyata masih mampu untuk bertahan dan bersaing di tengah serbuan
pasar modern dalam berbagai bentuknya. Berikut beberapa perbandingan
antara pasar modern dan pasar tradisional:
1. Karakter atau budaya
konsumen, Meskipun informasi tentang gaya hidup modern dengan mudah diperoleh,
tetapi tampaknya masyarakat masih memiliki budaya untuk tetep berknjung dan
berbelanja ke pasar tradisional. Perbedaan itulah di pasar tradisional masih
terjadi proses tawar menawar harga, sedangkan di pasar modern harga sudah pasti
ditandai dengan label harga.
2. Revitalisasi pasar
tradisional, Pemerintah seharusnya serius dalam menata dan mempertahankan
eksisitensi pasar tradisional. Pemerintah menyadari bahwa keberadaan pasar
tradisional sebagai pusat kegiatan ekonomi masih sangat dibutuhkan oleh
masyarakat luas. Dan karenanya hanya didatangi oleh kelompok masyarakat kelas
bawah. Gambaran pasar seperti di atas harus di ubah menjadi tempat yang bersih
dan nyaman bagi pengunjung dengan demikian masyarakat dari semua kalangan akan
tertarik untuk datang dan melakukan transaksi di pasar tradisional.
3. Regulasi, pemerintah
memang mempunyai hak untuk mengatur keberadaan pasar tradisional dan pasar
modern. Tetapi aturan yang dibuat pemerintah itu tidak boleh diskriminatif dan
seharusnya tidak membuat dunia usaha mandek. Pedagang kecil, menengah, besar,
bahkan perantaraan ataupun pedagang toko harus mempunyai kesempatan yang sama
dalam berusaha.
Di zaman resesi
seperti saat ini, orang harus lebih cermat dan bijak membelanjakan setiap sen
uang, termasuk ketika membeli kebutuhan hidup sehari-hari. Jika selama ini
terbiasa berbelanja bulanan di supermarket seperti Carrefour Kramat Jati atau
pasar modern lainnya, sudah waktunya melirik kemungkinan berbelanja di pasar
tradisional Kramat Jati. Selain lebih murah, Anda pun bisa turut membantu
meningkatkan taraf kesejahteraan para pedagang kecil.
Sebagai bahan
pertimbangan, berikut ini Media Perempuan juga memberikan sejumlah perbandingan
untung-rugi berbelanja di pasar tradisional versus pasar modern:
1. Harga barang
Barang-barang yang dijual di pasar
tradisional dan pasar modern memiliki perbedaan harga yang cukup signifikan.
Harga suatu barang di pasar tradisional bahkan bisa sepertiga dari harga barang
yang sama yang dijual di supermarket, terutama untuk produk-produk segar
seperti sayur-mayur serta bumbu-bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih,
jahe, lengkuas, merica, cabai merah, cabai rawit, dan lain sebagainya.
2. Tawar menawar
Berbelanja di pasar tradisional
memungkinkan pembeli untuk menawar harga barang-barang hingga mencapai
kesepakatan dengan pedagang. Jika cukup pintar menawar, Anda bisa mendapatkan
barang dengan harga yang jauh lebih murah. Sedangkan di pasar modern, pembeli
tidak mungkin melakukan tawar menawar karena semua barang telah dipatok dengan
harga pas.
3. Diskon
Untuk urusan diskon, sejumlah
supermarket memang sering memberikan berbagai penawaran yang menggiurkan. Akan
tetapi, perlu diperhatikan apakah hal tersebut merupakan rayuan terselubung
(gimmick) agar pembeli bersikap lebih konsumtif. Tak jarang, orang menjadi
lapar mata ketika berbelanja di supermarket dan tergoda membeli barang-barang yang
tidak mereka butuhkan.
4. Kenyamanan berbelanja
Untuk urusan kenyamanan, berbelanja di
pasar modern memang jauh lebih nyaman ketimbang berbelanja di pasar
tradisional. Berbagai supermarket memiliki area yang lebih luas, bersih, rapi,
dan dilengkapi dengan pendingin ruangan. Sedangkan pasar tradisional menempati
area yang lebih sempit, sumpek, sesak, dan tak jarang menguarkan bau kurang
sedap.
5. Kesegaran produk
Untuk produk-produk segar seperti
daging, ikan, sayur-mayur, telur, dan lain sebagainya, pasar tradisional
biasanya menyajikan produk yang jauh lebih segar ketimbang supermarket, karena
belum ditambahkan zat pengawet. Logikanya, pedagang di pasar tradisional
memiliki dana yang cukup terbatas sehingga hanya mampu membeli pasokan barang dengan
jumlah tidak terlalu banyak. Dengan demikian, produk-produk yang dijual pun
lebih terjaga kesegarannya.
Berikut ini juga beberapa perbedaan
antara pasar modern dan pasar tradisional
D.Pemaparan gambar
BAB 3
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Itulah beberapa
perbedaan antara pasar modern dan pasar tradisional. Mana yang terbaik
antara pasar modern dan pasar tradisional tergantung dengan pembeli masing –
masing. Beberapa orang ada yang lebih memilih berbelanja di pasar modern dikarenakan
tidak perlu adanya tawar menawar dan tempat nya lebih nyaman dan bersih dengan di
lengkapi dengan pendingin ruangan. Namun beberapa orang juga lebih memilih berbelanja di pasar
tradisional karena menikmati proses tawar menawar, bahan – bahan seperti sayuran dan
ikan lebih fresh karena baru di petik atau pun di ambil dari kolam, salah satu
sebab lainnya beberapa orang lebih memilih pasar tradisional yaitu harga nya
lebih terjangkau dari pada di pasar modern. Apa bila kita baik dalam tawar
menawar maka kita akan sangat beruntung berbelanja di pasar tradisional. Alasan
harga di pasar modern lebih tinggi di bandingkan dengan pasar tradisional
karena pajak gedung, sedangkan pasar tradisional tidak memerlukan pajak gedung.
B.
Daftar pustaka
http://Mypenaindonesia.blogspot.com/2017/pasartradisional- http://inrespermatasari.wordpress.com/2013/05/13/makalah-keberadaan-pasar-tradisional-kian-terancam/
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus