Langsung ke konten utama

makalah pasar tradisional dan modern

TUGAS MAKALAH FIQIH
Guru:Apoah s.pd







OLEH:
·      AGUNG AR ROSIIYD
·      M.ULUL ALBAB

KEMENTERIAN AGAMA
MANPK MAN 2 MATARAM
Tahun pelajaran 2017/2018


DAFTAR ISI
Daftar isi…………………………………………………........................................

Bab I pendahuluan
A.    latar belakang……………………………..........................................
B.     Rumusan masalah………………………..................................................
C.     Tujuan penulisan……………………............................................
D.    Metode penulisan………………………………………………….
Bab II pembahasan
A.    Pengertian Pasar modern ……………..........................................................
B.     Pengertian Pasar tradisional ………………………......................................
C.     Perbedaan transaksi dalam pasar modern dan pasar tradisional…………
D.    Pemaparan gambar......................................................................................
Bab III penutup
A.    kesimpulan………………….........................................................................
B.       Daftar pustaka…………………………......................................................

















BAB 1
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Proses perekonomian masyarakat sebagian besar ditopang dalam sebuah proses jual beli dan hal ini terjadi dalam suatu pasar-pasar tradisional. namun pada masa sekarang ini pasar tradisional seringkali dalam proses jual beli lebih cenderung berkurang jika dibandingkan pada masa dimana belum dibukanya pasar-pasar modern atau supermarket dan minimarket yang cenderung mematikan proses perekonomian pasar tradisional. Tentunya perbandingan ini dipengaruhi karena fasilitas pelayanan dan tempat lebih nyaman dan dijamin ketertibannya jika dibandingkan berbelanja di pasar tradisional yang cenderung panas, berdesak-desakan dan tempat atau lokasi yang kurang memadai.
Namun perubahan ini terjadi ditambah semakin berkembangnya pembangunan minimarket dan pasar modern yang ada yang memberikan fasilitas kenyamanan dalam diri masyarakat maka hal ini berdampak negatif pula terhadap perekonomian masyarakat khususnya masyarakat yang ekonomi rendah yang mendapat penghidupan dari penjualan hasil dagangnya yang tidak terlalu banyak. hal ini dapat terlihat jelas bagaimana proses pembangunan yang memang memberikan suatu kenyamanan dan fasilitas yang memadai cenderung merugikan banyak pihak. persoalan ini harus terdapat penyelesaian yang akan menguntungkan banyak pihak.
Dalam menghadapi persaingan pasar-pasar modern dalam era globalisasi saat ini setiap pasar-pasar tradisional dituntut untuk dapat bersaing dengan pasar-pasar modern yang berkembang bak jamur di musim hujan. Pada prinsipnya, perusahaan retail tidak akan terlepas dengan permasalahan seberapa besar kemampuan perusahaan retail dalam memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk beroperasi dan mengembangkan usahanya. Sumber dana perusahaan retail dapat diperoleh dari sumber dana internal dan eksternal perusahaan. Sumber dana internal artinya dana yang diperoleh dari hasil kegiatan operasi perusahaan, yang terdiri atas laba. Sedangkan sumber dana eksternal merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan, yang terdiri dari hutang (pinjaman) dan modal sendiri. Berbeda dengan pasar tradisional yang masih morat-marit dalam pengelolaan dana. maka dari itu kebijakan-kebijakan pemerintah haruslah saling menguntungkan anatara berbagai pihak terkait. dan juga dapat menjadi solusi terbaik dalam perkembangan dan penyejeteraan dalam masyarakat.
B.    Rumusan Masalah
           Atas dasar penentuan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka kami dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah pengertian dari pasar modern?
2.      Apakah pengertian dari pasar tradisional?
3.      Apakah perbedaan transaksi dalam pasar modern dan pasar tradisional?

C.    Tujuan penulisan
         Penulisan makalah ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi kita dalam memahami islam. Secara terperinci tujuan dari penelitian ini adalah:
1.      Mengetahui pengertian pasar modern
2.      Mengetahui pengertian pasar tradisional
3.      Mengetahui perbedaan transaksi dalam pasar modern dan pasar tradisional
D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah analisis deskriptif serta observasi dan pengambilan data-data dari berbagai sumber di internet.















BAB II
PEMBAHASAN
A. Apa itu pasar modern?
Pasar modern adalah pasar pasar yang bersifat modern yang dimana barang dagangannya diperjual belikan dengan harga yang pas sehingga tidak ada aktivitas tawar menawar dan dengan layanan yang baik. Keunggulan pasar ini yaitu tempatnya bersih dan nyaman, pasar modern tidak hanya menjual kebutuhan sandang dan pangan saja, pasar tersebut juga menjual kebutuhan pokok dan sebagian besar barang dagangan yang dijualnya memiliki kualitas yang baik. Contoh tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mall, plaza, swalayan dan tempat-tempat berbelanja lainnya, tentunya tempatnya bersih dan nyaman.
Definisi pasar modern yang lain adalah pasar ini penjual dan konsumen tidak melakukan transakasi secara langsung, melainkan konsumen melihat label harga yang sudah tertera pada barang, pasar ini berada dalam ruangan dan juga pelayanannya dilakukan secara swalayan atau bisa juga dilayani oleh pramuniaga. Barang yang dijual umumnya memiliki kualitas yang baik. 
pengertian pasar modern
gambar 1.1 pasar modern
Salah satu contoh pasar modern adalah super market.
1. Ciri-ciri pasar modern dan syarat-syarat pasar
Berikut ini ciri dari pasar modern diantaranya seperti:
  • Tidak bisa tawar-menawar harga.
  • Harga sudah tertera di barang yang dijual dan umumnya diberi barcode.
  • Barang yang dijual beranekaragam dan biasanya memiliki kualitas yang baik.
  • Berada dalam bangunan atau ruangan dan pelayanannya dilakukan sendiri (swalayan).
  • Layanan yang baik dan biasanya memuaskan.
  • Tempatnya bersih dan nyaman, ruangan ber-AC.
  • Tata tempat yang rapi supaya konsumen atau pembeli dapat dengan mudah menemukan barang yang akan di belinya.
  • Pembayarannya dilakukan dengan membawa barang ke Kasir dan tentunya tidak ada tawar-menawar lagi.
2. Dan berikut ini syarat-syarat pasar
Syarat-syarat terbentuknya pasar, diantaranya sebagaimana di bawah ini:
·         Adanya penjual dan adanya pembeli
·         Adanya barang atau jasa yang akan diperjualbelikan.
·         Terjadinya kesepakatan harga dan transaksi, antara penjual dan pembeli.
Demikian artikel tentang pengertian pasar modern, dan semoga artikel kali ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan atau wawasan kamu yang sudah membacanya dan memahaminya…
B. Apa itu pasar tradisional?
Pasar tradisional adalah pasar yang pelaksanaannya bersifat tradisional tempat bertemunya penjual pembeli, terjadinya kesepakatan harga dan terjadinya transaksi setelah melalui proses tawar-menawar harga. Biasanya pasar tradisional umumnya menyediakan berbagai macam bahan pokok keperluan rumah tangga, dan pasar ini biasanya berlokasi di tempat yang terbuka.
Bangunan di pasar ini berbentuk toko dan kios. Toko semi permanen umumnya digunakan untuk berjualan aneka kue, pakaian, dan barang atau perabotan lainnya. Adapun los-nya yang digunakan untuk berjualan buah-buahan, sayuran, ikan, daging dan sebagainya. Penerangan di pasar tradisional secukupnya, dan tidak ber-AC. Kebersihan juga kadang kurang terjaga, seperti sampah banyak berserakan dan bertumpukan sehingga sering menimbulkan bau. Akibatnya jika turun hujan, akan becek dan kotor. Tapi semakin kesini kebersihan di pasar tradisional mulai di tingkatkan, bahkan sekarang ada pasar tradisional yang rapi dan bersih sehingga nyaman untuk dikunjungi. .

pengertian pasar tradisional
gambar 1.2 pasar tradisional
Apa yang dimaksud dengan asar tradisional?
1. Ciri-ciri pasar tradisional
Berikut ini ciri dari pasar tradisional:
  • Proses jual beli barang dll. melalui proses tawar menawar harga.
  • Barang yang dijual umumnya keperluan memasak,dapur dan rumah tangga.
  • Harga barang yang di perjualbelikan relatif murah dan terjangkau.
  • Area pasar tradisional biasanya di tempat yang terbuka.
2. Lalu inilah syarat-syarat pasar
Berikut ini syarat dari pasar atau terbentuknya pasar, dapat kamu baca di bawah ini;
  • Adanya penjual dan pembeli.
  • Adanya barang yang di jual-belikan.
  • Terjadinya kesepakatan harga dan transaksi.
Itulah artikel yang membahas tentang pengertian pasar tradisional, dan semoga artikel ini dapat bermanfaat…
Secara sederhana, definisi pasar selalu dibatasi oleh anggapan yang menyatakan antara oembeli dan pejual harus bertemu secara langsung untuk mengadakan interaksi jual beli. Namun, pengertian tersebut tidaklah sepenuhnya benar karena seiring kemajuan teknologi, internet, atau malah hanya dengan surat. Pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung, mereka dapat saja berada di tempat yang berbeda atau berjauhan. Artinya, dalam proses pembentukan pasar, hanya dibutuhkan adanya penjual, pembeli, dan barang yang diperjualbelikan serta adanya kesepakatan antara penjual dan pembeli. Contoh pasar yaitu pasar tradisional dan pasar modern.
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar yang terjadi. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan dan perkampungan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Sisi negatif dari pasar tradisional adalah keadaannya yang cenderung kotor dan kumuh sehingga banyak orang yang segan berbelanja disana. Beberapa pasar tradisional yang “legendaris” antara lain adalah pasar Beringharjo di Jogja, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi “serangan” dari pasar modern.
Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransakasi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama, seperti piring, gelas, pisau, kipas, dan lain-lain. Berbeda dengan pasar tradisional yg identik dengan lingkungannya yang kotor, pasar modern justru kebalikannya. Maka dari itu, masyarakat sekarang cenderung memilih pasar modern sebagai tempat belanja guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan, hypermarket, supermarket, dan minimarket.
Di Indonesia pangsa pasar dan kinerja usaha pasar tradisional menurun, sementara pada saat yang sama pasar modern mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kontribusi pasar tradisional sekitar 69,9% pada tahun 2004, menurun dari tahun sebelumnya (2003) sekitar 73,7%. Kondisi sebaliknya terjadi pada Supermarket dan Hypermarket, kontribusi mereka kian hari kian besar. Pada tahun 2003 kontribusi pasar modern sebesar 26,3 % mengalami kenaikan pada tahun berikutnya, 2004 menjadi 30,1% (Anonimous, 2007).
Tabel: Kontribusi pasar tradisional dan pasar modern dalam memenuhi kebutuhan pasar:
Sumber: Penelitian Lembaga AC.Nielsen (2007)
Menurunnya kinerja pasar tradisional selain disebabkan oleh adanya pasar modern, penurunannya justru lebih disebabkan oleh lemahnya daya saing para peritel tradisional (Harmanto, 2007). Kondisi pasar tradisional pada umumnya memprihatinkan. Banyak pasar tradisional yang tidak terawat sehingga dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan oleh pasar modern kini pasar tradisional terancam oleh keberadaan pasar modern. Ekapribadi (2007) menambahkan bahwa mengenai kelemahan yang dimiliki pasar tradisional. Kelemahan tersebut telah menjadi karakter dasar yang sangat sulit di ubah. Faktor desain dan tampilan pasar, atmosfir, tata ruang, tata letak, keragaman dan kualitas barang, promosi pengeluaran, jam operasional  pasar yang terbatas, serta optimalisasi pemanfaatan ruang jual merupakan kelemahan terbesar pasar tradisional dalam menghadapi persaingan dengan pasar modern.
Faktor lain yang juga menjadi penyebab kurang berkembangnya pasar tradisional adalah minimnya daya dukung karakteristik pedagang tradisional, yakni strategi perencanaan yang kurang baik, terbatasnya akses permodalan yang disebabkan jaminan (collateral) yang tidak mencukupi, tidak adanya skala ekonomi (economies of scale), tidak ada jalinan kerja sama dengan pemasok besar, buruknya manajemen pengadaan, dan ketidakmampuan untuk menyesuaikan dengan keinginan konsumen (Wiboonpongse dan Sriboonchitta 2006). Hal ini diperkuat dengan temuan penelitian yang dilakukan oleh Paesoro (2007) menunjukkan bahwa penyebab utama kalah bersaingnya pasar tradisional dengan supermarket adalah lemahnya manajemen dan buruknya infrastruktur pasar tradisional, bukan semata-mata karena keberadaan supermarket. Supermarket sebenarnya mengambil keuntungan dari kondisi buruk yang ada di pasar tradisional.
Diantara berbagai kelemahan yang telah disebutkaan diatas, pasar tradisional juga memiliki beberapa potensi kekuatan, terutama kekuatan sosio emosional yang tidak dimiliki oleh pasar Modern. Kekuatan pasar tradisional dapat dilihat dari beberapa aspek . Aspek-aspek tersebut diantaranya harganya yang relatif lebih murah dan bisa ditawar, dekat dengan pemukiman, dan memberikan banyak pilihan produk segar. Kelebihan lainnya adalah pengalaman berbelanja memegang langsung produk yang umumnya masih sangat segar. Akan tetapi dengan adanya hal tersebut bukan berarti pasar tradisional bukan tanpa kelemahan. Selama ini justru pasar tradisional lebih dikenal memiliki banyak kelemahan, antara lain kesan bahwa pasar terlihat becek, kotor, bau, dan terlalu padat lalu lintas pembelinya. Ditambah lagi ancaman bahwa keadaan sosial masyarakat yang berubah, dimana wanita diperkotaan umumnya berkarier sehingga hampir tidak mempunyai waktu untuk berbelanja ke pasar tradisional (Esther dan Dikdik, 2003).
Perubahan gaya hidup konsumen dalam perilaku membeli barang ritel diantaranya dipengaruhi oleh  kemudahan dan penjaminan mutu dari pasar modern, diantaranya: Pertama melalui skala ekonominya, pasar modern dapat menjual lebih banyak produk yang lebih berkualitas dengan harga yang lebih murah. Kedua, informasi daftar harga setiap barang tersedia dan dengan mudah diakses publik. Ketiga, pasar modern menyediakan lingkungan berbelanja yang lebih nyaman dan bersih, dengan jam buka yang lebih panjang, dan menawarkan aneka pilihan pembayaran seperti kartu kredit untuk peralatan rumah tangga berukuran besar. Keempat, produk yang di jual dipasar modern, seperti bahan pangan, telah melalui pengawasan mutu dan tidak akan dijual bila telah kadaluwarsa (Setiadi N, 2003).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh SMERU (Suryadarma et al, 2007), mereka melakukan berbagai strategi harga seperti strategi limit harga, strategi pemangsaan lewat pemangkasan harga (predatory pricing), dan diskriminasi harga antar waktu (inter-temporal price discrimination). Misalnya memberikan diskon harga pada akhir minggu dan pada waktu tertentu. Sedangkan strategi nonharga antara lain dalam bentuk iklan, membuka gerai lebih lama, khususnya pada akhir minggu, bundling/tying(pembelian secara gabungan), dan parkir gratis.
Survei yang dilakukan AC Nielsen (Agustus 2004) menunjukan. meski jumlah pasar tradisonal di Indonesia mencapai 1,7 juta unit atau mengambil porsi 73 persen dari keseluruhan pasar yang ada, namun laju pertumbuhan pasar modern ternyata jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pasar tradisonal. Yang tergolong ke dalam pasar modern ini adalah hipermarket, supermarket, minimarket, dan departemen store. Pertumbuhan pasar tradisional hanya mencapai 5 persen per tahun. Sedangkan pasar modern mencapai 16 persen. Secara lebih rinci disebutkan bahwa mini market mempunyai pangsa pasar sebesar 5 persen dengan laju pertumbuhan sebesar 15 persen. Pangsa pasar supermarket mencapai 17 persen dengan tingkat pertumbuhan 7 persen. Adapun hipermarket, dengan pangsa pasar 5 persen laju pertumbuhaannya mampu melejit hingga 25 persen per tahun. Jadi tingkat pertumbuhan pasar modern rata-rata adalah 16 persen setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan, pertumbuhan pasar modern di Indonesia, Lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa sulitnya pasar tradisional bersaing menghadapi pasar modern disebabkan oleh beberapa hal, antara lain, Pertama, kondisi fisik pasar tradisional secara umum tertinggal dibandingkan pasar modern yang bersih dan nyaman, sehingga konsumen lebih tertarik untuk berbelanja di pasar modern. Kedua, pasar modern berlokasi tidak jauh (kurang dari 10 km) dari lokasi pasar tradisional, mengakibatkan semakin banyak konsumen yang beralih ke pasar modern. Ketiga, dengan kekuatan modal, anak perusahaan atau cabang-cabang hypermarket atau supermarket kini mudah diakses warga hingga tingkat kelurahan atau permukiman, sedangkan para pedagang di pasar tradisional adalah pengusaha mikro. Di samping itu, pendirian cabang-cabang itu berbasis waralaba atau sistem sewa, sehingga orang bebas membeli lisensinya ataupun menyewa tempat. Keempat, belum adanya peraturan pemerintah yang spesifik mengatur mengenai pendirian pasar modern.

C.  Perbedaan transaksi Pasar Modern Dan Pasar Tradisional
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan pasar modern dewasa ini sudah menjadi tuntutan dan konsekuensi dari gaya hidup modern yang berkembang di masyarakat kita. Tidak hanya di kota metropolitan tetapi sudah merambah di kota kecil di tanah air, sangat mudah menjumpai mini market, supermarket bahkan hypermart di sekiatar tempat tinggal kita. Tempat-tempat tersebut menjanjikan tempat belanja yang nyaman dengan harga yang tidak kalah menariknya.
Namun demikian, pasar tradisional ternyata masih mampu untuk bertahan dan bersaing di tengah serbuan pasar modern dalam berbagai bentuknya. Berikut beberapa perbandingan antara pasar modern dan pasar tradisional:
1.      Karakter atau budaya konsumen, Meskipun informasi tentang gaya hidup modern dengan mudah diperoleh, tetapi tampaknya masyarakat masih memiliki budaya untuk tetep berknjung dan berbelanja ke pasar tradisional. Perbedaan itulah di pasar tradisional masih terjadi proses tawar menawar harga, sedangkan di pasar modern harga sudah pasti ditandai dengan label harga.
2.      Revitalisasi pasar tradisional, Pemerintah seharusnya serius dalam menata dan mempertahankan eksisitensi pasar tradisional. Pemerintah menyadari bahwa keberadaan pasar tradisional sebagai pusat kegiatan ekonomi masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas. Dan karenanya hanya didatangi oleh kelompok masyarakat kelas bawah. Gambaran pasar seperti di atas harus di ubah menjadi tempat yang bersih dan nyaman bagi pengunjung dengan demikian masyarakat dari semua kalangan akan tertarik untuk datang dan melakukan transaksi di pasar tradisional.
3.      Regulasi, pemerintah memang mempunyai hak untuk mengatur keberadaan pasar tradisional dan pasar modern. Tetapi aturan yang dibuat pemerintah itu tidak boleh diskriminatif dan seharusnya tidak membuat dunia usaha mandek. Pedagang kecil, menengah, besar, bahkan perantaraan ataupun pedagang toko harus mempunyai kesempatan yang sama dalam berusaha.
Di zaman resesi seperti saat ini, orang harus lebih cermat dan bijak membelanjakan setiap sen uang, termasuk ketika membeli kebutuhan hidup sehari-hari. Jika selama ini terbiasa berbelanja bulanan di supermarket seperti Carrefour Kramat Jati atau pasar modern lainnya, sudah waktunya melirik kemungkinan berbelanja di pasar tradisional Kramat Jati. Selain lebih murah, Anda pun bisa turut membantu meningkatkan taraf kesejahteraan para pedagang kecil.
Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini Media Perempuan juga memberikan sejumlah perbandingan untung-rugi berbelanja di pasar tradisional versus pasar modern:
1.      Harga barang
Barang-barang yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern memiliki perbedaan harga yang cukup signifikan. Harga suatu barang di pasar tradisional bahkan bisa sepertiga dari harga barang yang sama yang dijual di supermarket, terutama untuk produk-produk segar seperti sayur-mayur serta bumbu-bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, merica, cabai merah, cabai rawit, dan lain sebagainya.
2.      Tawar menawar
Berbelanja di pasar tradisional memungkinkan pembeli untuk menawar harga barang-barang hingga mencapai kesepakatan dengan pedagang. Jika cukup pintar menawar, Anda bisa mendapatkan barang dengan harga yang jauh lebih murah. Sedangkan di pasar modern, pembeli tidak mungkin melakukan tawar menawar karena semua barang telah dipatok dengan harga pas.
3.      Diskon
Untuk urusan diskon, sejumlah supermarket memang sering memberikan berbagai penawaran yang menggiurkan. Akan tetapi, perlu diperhatikan apakah hal tersebut merupakan rayuan terselubung (gimmick) agar pembeli bersikap lebih konsumtif. Tak jarang, orang menjadi lapar mata ketika berbelanja di supermarket dan tergoda membeli barang-barang yang tidak mereka butuhkan.
4.      Kenyamanan berbelanja
Untuk urusan kenyamanan, berbelanja di pasar modern memang jauh lebih nyaman ketimbang berbelanja di pasar tradisional. Berbagai supermarket memiliki area yang lebih luas, bersih, rapi, dan dilengkapi dengan pendingin ruangan. Sedangkan pasar tradisional menempati area yang lebih sempit, sumpek, sesak, dan tak jarang menguarkan bau kurang sedap.
5.      Kesegaran produk
Untuk produk-produk segar seperti daging, ikan, sayur-mayur, telur, dan lain sebagainya, pasar tradisional biasanya menyajikan produk yang jauh lebih segar ketimbang supermarket, karena belum ditambahkan zat pengawet. Logikanya, pedagang di pasar tradisional memiliki dana yang cukup terbatas sehingga hanya mampu membeli pasokan barang dengan jumlah tidak terlalu banyak. Dengan demikian, produk-produk yang dijual pun lebih terjaga kesegarannya.
Berikut ini juga beberapa perbedaan antara pasar modern dan pasar tradisional









D.Pemaparan gambar
pengertian pasar modern
pengertian pasar tradisional
                         

























BAB 3
PENUTUP
A.   Kesimpulan
    Itulah beberapa perbedaan antara pasar modern dan pasar tradisional. Mana yang terbaik antara pasar modern dan pasar tradisional tergantung dengan pembeli masing – masing. Beberapa orang ada yang lebih memilih berbelanja di pasar modern dikarenakan tidak perlu adanya tawar menawar dan tempat nya lebih nyaman dan bersih dengan di lengkapi dengan pendingin ruangan. Namun beberapa orang juga lebih memilih berbelanja di pasar tradisional karena menikmati proses tawar menawar, bahan – bahan seperti sayuran dan ikan lebih fresh karena baru di petik atau pun di ambil dari kolam, salah satu sebab lainnya beberapa orang lebih memilih pasar tradisional yaitu harga nya lebih terjangkau dari pada di pasar modern. Apa bila kita baik dalam tawar menawar maka kita akan sangat beruntung berbelanja di pasar tradisional. Alasan harga di pasar modern lebih tinggi di bandingkan dengan pasar tradisional karena pajak gedung, sedangkan pasar tradisional tidak memerlukan pajak gedung.

B.     Daftar pustaka
http://Mypenaindonesia.blogspot.com/2017/pasartradisional- http://inrespermatasari.wordpress.com/2013/05/13/makalah-keberadaan-pasar-tradisional-kian-terancam/



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metode dan Cara Menghafal Al-Qur’an Dengan Cepat, Mudah dan Lancar

Cara Menghafal Al-Qur’an  – Menghafal Al-Qur’an adalah impian semua orang yang memahami keutamaan bagi orang-orang yang menghafal Al-Qur’an. Dan menghafal Al-Qur’an itu, karena Allah sendiri yang mengatakan bahwa Al-Qur’an itu mudah. Ini berlaku bagi siapa pun, termasuk anda. Meskipun Allah telah menjamin bahwa menghafal Al-Qur’an itu mudah, nyatanya banyak juga orang yang sangat sulit untuk menghafal Al-Qur’an. Bahkan untuk mengahfal satu ayat saja, mereka membutuhkan waktu yang sangat lama, dan setelah hafal juga cepat lupa. Nah, bagi anda yang merasa termasuk salah dari mereka yang kesulitan menghafal Al-Qur’an, bergembiralah karena pada kesempatan kali ini, kami akan memaparkan dengan rinci cara menghafal Al-Qur’an dengan sangat mudah. Dengan mempraktekkan poin-poin pada tulisan ini, anda akan bisa menghafal Al-Qur’an 30 juz dengan cepat dan mudah. Cara Menghafal Al-Qur’an Dengan Mudah dan Cepat Sumber pixabay.com Saat anda menghafal Al-Qur’an dan merasa kesulitan mengah

hidup yang fana

hidup hanya lah permainan belaka,sedih dn tawa silih berganti begitu saja sampai kita melaporkan ketuhan yg maha esa. manusia terbagi dalam 3 golongan menurut ova azrul imamyakni: 1.manusia akal yang slalu mennuntut ilmu,slalu haus akan ilmu. 2.manusia spritual yang slalu bertanya tentang makna kehidupan. 3.manusia perut dibawah perut,yang mencintai dunia dgn terlalu berlebihan`